Menggunakan “secara” secara baik dan benar

Di televisi, seorang pria yang menganggap dirinya cantik ditanya oleh pria lain yang juga lemah gemulai, “Kok dari tadi senyum terus sih?”, kemudian dijawab, “Secara gue ini artis. Secara gitu loh…”.

Kata “secara” dalam setahun ini sering sekali terdengar secara aneh. Tak jarang kita jumpai para artis penghias (atau kadang perusak) layar kaca hingga ABG di halte bus kota mengulang-ulang “secara” untuk mengawali potongan-potongan kalimatnya.

Dalam periode tertentu memang selalu ada kata-kata yang menjadi tren. Mungkin masih segar dewasa ini kalimat “kasian deh loe”, “capek deh”, atau “tau ah, gelap” yang juga menjadi kata-kata mutiara terpilih untuk perekat pergaulan. Bahkan “kasian deh loe” dan “capek deh” disuarakan dengan diiringi gerakan tertentu. Tren kata-kata bisa muncul dari mana saja, bahkan beberapa perusahaan membentuk tim khusus untuk melahirkan kata-kata baru yang digunakan kendaraan dalam mempopulerkan produknya. Masih ingat Sanaflu dengan “belum tahu dia” yang sempat booming?

Tidak hanya di ranah pergaulan informal saja sebuah kata/kalimat bisa menjadi sebuah tren. Di ruang seminar, di lembar media jurnalistik, di pentas politik, dan sebagainya sering muncul kata-kata baru yang karena dianggap bagus atau unik maka digunakan oleh banyak orang. Misalnya saja “KKN” yang berarti Korupsi Kolusi dan Nepotisme yang telah menjadi mantra para pemain politik untuk tampil atau menjatuhkan lawannya.

Inovasi bahasa sudah barang tentu akan semakin memperkaya kahazanah bahasa kita, yang pada akhirnya ikut mendorong peradaban ke arah yang lebih maju dan matang. Namun semua itu dengan catatan bahwa inovasi tidak justru mengaburkan jalur logika bahasa yang telah dibangun dan dilalui oleh peradaban sejak masa lalu. Jangan sampai inovasi malah menghapus pijakan kita untuk membawa peradaban  ke masa depan yang lebih baik.

Penggunaan kata “secara” di awal sebuah kalimat yang begitu masif akhir-akhir ini adalah sebuah inovasi bahasa yang sangat absurd. Saya juga tidak tahu, siapa yang memercikkannya pertama kali, namun demi melihat penetrasinya yang begitu luas di masayarakat sungguh memprihatinkan (setidaknya buat saya, he he he). Kata “secara” telah dipakai secara sia-sia tanpa mampu memberikan makna. Jika dibilang  “secara” versi baru ini telah mampu membentuk sebuah makna baru, maka penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pasti akan kesulitan mendefinisikannya.

Beberapa kemungkinan seseorang menggunakan “secara” secara aneh: (1)  karena telah kehilangan kendali atas logika bahasa, (2) karena merasa nyaman dengan penggunaan kata “secara” untuk kemudahan pergaulan sosial, (3) karena ingin membungkus suatu ekspresi yang tidak jelas, sehingga hanya kata dalam susunan yang tidak jelaslah yang mampu mewakili, (4) karena ingin meledek saya. he he he.

Lantas, “secara” seharusnya diperlakukan bagaimana? Kita sebaiknya merujuk ke kitab suci bahasa Indonesia yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):

“secara p 1 sebagai; selaku: hendaklah kamu bertindak ~ laki-laki; 2 menurut (tt adat, kebiasaan, dsb): perkawinan akan dilangsungkan ~ adat keraton; 3 dng cara; dng jalan: perselisihan itu akan diselesaikan ~ damai; ia diperlakukan ~ tidak adil; 4 dengan: hal itu diuraikan ~ ringkas; serangan itu dilakukan ~ besar-besaran”

Bagi penganut ajaran “secara”, saya mengajak bertobat. He he he. Tenang saja, saya tidak menganggap murtad apalagi melakukan tindakan anarkis seperti yang terjadi di monas beberapa waktu lalu. Peace… 🙂

m. iqbal saryuddin a. (http://www.friendster.com/masiqbal)
# lagi iseng buang-buang waktu membahas sesuatu yang tidak penting secara tidak jelas. He he he
# yang merasa sebagai inovator “secara”, hayo… ngaku… 😛

.

One thought on “Menggunakan “secara” secara baik dan benar”

  1. Lutchu-lutchu isi blogmu. Secara penetrasi masak meluas sih. Setahuku kalau kata penetrasi yang secara arti adalah memasuki/memasukkan maka harusnya adalah mendalam. Tapi apa kata gantinya yang co2k yah? Sekali lagi capek deh…!

    promote mine secara narcis:
    lingkarluar.wordpress.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.